Category: NTB


Perjalanan saya ke Gili Kondo sebenarnya bukan merupakan wisata utama saya karena tujuan utama saya ke Lombok pada saat itu adalah untuk menggapai puncak Gunung Rinjani. Namun, setelah Puncak Gunung Rinjani berhasil dicapai maka saya dan ketiga teman saya ingin menikmati keindahan Gili-gili yang ada di Lombok.

Pada awalnya saya sangat ingin menikmati gili trawangan, tetapi karena kendala waktu dan jarak yang lebih mudah ditempuh dari jalur turun gunung maka teman yang mengantar saya menyarankan untuk berangkat ke Gili Kondo. Selain alasan jarak dan waktu, teman saya merekomendasikan Gili Kondo karena menurutnya di sana lebih eksotis daripada Gili Trawangan yang sudah padat dengan penginapan dan berbagai fasilitas yang mengurangi keindahan sebuah Gili.

Sekitar jam 9 pagi kami berangkat dari wilayah Senaru menuju Gili Lampu yang merupakan pantai penyeberangan ke Gili Kondo. Setelah perjalanan sekitar 1,5 jam, kami sampai di Gili Lampu. Beruntungnya kami adalah mendapat fasilitas penyeberangan gratis dari pengusaha rumput laut baik hati yang ingin meninjau lahan rumput lautnya. Penyeberangan menggunakan perahu motor nelayan yang cukup cepat. Sekitar 45 menit peneberangan, kami pun sampai di Gili Kondo yang amat Indah.

Hamparan pasir putih yang cukup luas, birunya laut yang memiliki gradasi warna akibat berbeda kedalaman, dan cerahnya langit ditambah awan yang menggumpal menambah keindahan di pulau kecil ini. Air di pinggir pantainya sangat jernih, sehingga kita bisa melihat terumbu karang yang cantik. Pemandangan di seberang pulau pun tidak kalah indahnya. Jika kita menghadap ke barat, maka kita akan melihat pulau Lombok yang gagah dengan perbukitannya dan awan yang menggantung bagi selendang perbukitan. Mengalihkan pandangan kita ke arah timur maka kita akan menyaksikan gugusan Pulau Sumbawa besar dan kecil yang begitu memesona. Saat kita menghadap utara, maka Gili Bedagan dan Bidara akan terlihat cantik dengan bibir pantai berwarna putih bersih.

Gili Kondo sendiri, nama aslinya adalah Gili Bagik. Namun, pihak pengelola, mengubah namanya menjadi Gili Kondo. Gili kondo yang asli luasnya lebih kecil dibanding yang sekarang. Gili Kondo dijaga sekitar 3-5 orang pengelola. Untuk yang ingin menginap jangan khawatir, karena ada fasilitas cottage yang terbuat dari kayu yang sangat eksotis. Persediaan air bersih pun cukup memadai di sini. di pinggir pantai ada beberapa tempat bilas yang terbuat dari anyaman bambu dengan shower di dalamnya. Ada juga makanan yang dijual oleh pengelola. Jika ingin menyewa alat snorkeling, maka cukup mengeluarkan uang sebesar 25 ribu rupiah untuk masa sewa sehari alias sepuasnya. Berbeda dengan Gili trawangan yang penyewaannya 25 ribu hanya untuk 1 jam.

Jika berkunjung ke Lombok maka jangan lupa untuk datang ke Lombok timur, tepatnya ke Gili Kondo, Gili Bidara, dan Gili Bedagan. Sungguh kalian akan menyaksikan secuil surga yang ada di dunia.

Sumber: Detik Travel

lakey peak

Nusa Tenggara Barat – Lakey Hu’u mulai ramai peselancar dunia sejak tahun 1994. Sebagian besar dari mereka berasal dari Australia. Para turis ini sengaja datang untuk menjajal ombak pantai Lakey. Tak satu dua hari mereka tinggal, rata-rata turis akan tinggal selama dua minggu hingga yang paling lama mencapai dua bulan. Salah seorang peselancar asal Italia yang kami temui, Marco, rela naik bus selama dua puluh jam dari Mataram untuk mencicipi nikmatnya berselancar di Lakey. Ia juga tahu reputasi ombak selancar di Nias dan Mentawai. Marco telah menghabiskan waktu dua bulan di Bali dan Lombok, ia tak ragu mengatakan “Indonesia is the best place i have ever been.” Baca lebih lanjut

Menyelam di Gili Trawangan

Gili TrawanganSiang itu (14 Oktober 2010) saya menyelam di sebelah Utara Gili Trawangan, di Halik Point. Dalam perjalanan ke Halik Point, dive master saya, Ronnie, menjelaskan pada saya rencana penyelaman siang itu. “We’re going down to 18m, there’s a slope there. There are corals, small fishes and if we are lucky we might see sea turtle, cuttle fish and even shark“. (kita akan turun ke kedalaman 18m, ada sedikit tebing landai. disana banyak terumbu karang, ikan-ikan kecil dan kalau kita beruntung, kita mungkin meluhat penyu, sotong, bahkan hiu.)” Adrenalin saya terpacu. Penjelajahan bawah air dimulai. Baca lebih lanjut